Gambar Sampul IPS · BAB 8 PENYIMPANGAN SOSIAL
IPS · BAB 8 PENYIMPANGAN SOSIAL
Sri Sudarmi

24/08/2021 15:03:35

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

PENYIMPANGAN SOSIAL

DAN UPAYA PENCEGAHAN

baik kebutuhan lahiriah maupun

batiniah. Namun sebenarnya ukuran

kesejahteraan masing-masing orang itu

pun tidaklah sama. Ada orang yang sudah

merasa puas kesejahteraannya ter capai

jika telah mampu memenuhi kebutuhan

sandang, pangan, dan papan. T etapi ada

yang hidupnya nampak berkecukupan

tetapi belum merasa sejahtera.

Upaya yang dilakukan seseorang

untuk meraih kesejahteraan pun juga

beranekaragam. Ada yang melakukan

upaya dengan tetap mengindahkan nilai

dan norma yang berlaku dalam kehidup-

an masyarakat. Namun ada pula orang

yang menghalalkan segala cara untuk

mencapai apa yang menjadi tujuannya.

Oleh karena itu tidak mengherankan jika

di masyarakat akan kita jumpai berbagai

penyimpangan yang berlatar belakang

aspek ekonomi.

Setiap orang menghendaki kehidup-

an yang sejahtera yang ditandai dengan

terpenuhinya segala bentuk kebutuhan

Sumber:

Radar Solo,

12 Maret 2008

Analisa Kuis

Melakukan tindak kejahatan merupakan

salah satu bentuk perilaku menyimpang.

Mengapa orang bisa tumbuh menjadi

seorang penjahat? Mengapa intensitas

kejahatan di masyarakat cenderung

meningkat baik kuantitas maupun

kualitasnya seiring dengan perkembangan

zaman yang makin modern? Coba analisalah

hal tersebut agar kalian makin tertarik

mempelajari materi berikut secara

keseluruhan.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

140

Peta Konsep

Penyimpangan

Sosial

Sifat

Penyebab

Bentuk

Teori Pen

y

im-

pan

g

an Sosial

Keluarga

Upa

y

a Pence

g

ahan

Masyarakat

Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahan

141

A. PERILAKU MENYIMPANG

1. Pengertian Perilaku Menyimpang

Beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda-beda tentang

pengertian perilaku menyimpang. Menurut Robert MZ Lawang

penyimpangan merupakan tindakan yang menyimpang dari norma-

norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan

usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang

menyimpang tersebut. Adapun Van der Zanden berpendapat bahwa

penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar or-

ang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.

Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai

masyarakat disebut

deviasi

, sedangkan orang yang melakukan

penyimpangan disebut

devian

. Adapun kebalikannya dari perilaku

menyimpang disebut dengan

konformitas

, yakni bentuk interaksi

sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan

harapan kelompoknya.

2. Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial

Jika kalian mengamati pola kehidupan masyarakat, khususnya

para tetangga di lingkungan tempat tinggal kalian, pastilah akan

menjumpai orang-orang tertentu yang dianggap baik perilakunya

dan ada pula yang dianggap tidak baik. Pemahaman baik dan tidak

baik tersebut selalu dikaitkan dengan ukuran yang dipakai sebagai

bentuk pedoman perilaku masyarakat setempat. Misalnya seorang

warga yang tidak pernah mau menghadiri undangan pertemuan

warga tanpa alasan apa pun dianggap sebagai bentuk perilaku yang

tidak baik. Demikian halnya seorang remaja yang selalu pulang ke

rumah lewat tengah malam tanpa kegiatan yang pasti, merupakan

bentuk perilaku yang tidak baik pula. Bentuk-bentuk perilaku yang

dianggap tidak baik oleh masyarakat merupakan pencerminan

perilaku yang menyimpang dan merupakan bentuk penyimpangan

sosial.

Adapun secara umum bentuk-bentuk penyimpangan sosial

dapat dibedakan:

a. Penyimpangan primer

Penyimpangan primer adalah penyimpangan sosial yang

bersifat temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagian

kecil kehidupan seseorang.

Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah:

1) Bersifat sementara.

2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang.

3) Masyarakat masih mentolerir/menerima.

Aktivitas Mandiri

Deskripsikan dengan

kata-kata kalian sendiri

pengertian tentang

perilaku menyimpang.

Presentasikan dalam

diskusi kelas.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

142

Contoh penyimpangan primer adalah siswa tidak mengenakan

seragam lengkap saat upacara, siswa tidak mengerjakan tugas,

dan sebagainya.

b. Penyimpangan sekunder

Penyimpangan sekunder adalah perbuatan yang dilakukan

secara khas memerlihatkan perilaku menyimpang dan secara umum

dikenal sebagai orang yang menyimpang, karena sering melakukan

tindakan yang meresahkan orang lain.

Adapun ciri-ciri penyimpangan sekunder adalah:

1) Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang.

2) Masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku tersebut.

Contoh penyimpangan sekunder adalah semua bentuk

tindakan kriminalitas, seperti curanmor, perampokan, pembunuhan,

dan sebagainya.

c. Penyimpangan kelompok

Penyimpangan kelompok merupakan penyimpangan yang

dilakukan secara kolektif dengan cara melakukan kegiatan yang

menyimpang dari norma masyarakat yang berlaku. Misalnya

komplotan perampok.

d. Penyimpangan individu:

Penyimpangan individu merupakan bentuk penyimpangan

yang dilakukan oleh seseorang dengan melakukan tindakan-

tindakan yang tidak sesuai norma-norma yang telah mapan dan

nyata-nyata menolak norma tersebut. Misalnya pencurian yang

dilakukan seorang diri.

3. Sifat-sifat Penyimpangan

Di dalam kehidupan masyarakat ada banyak bentuk penyim-

pangan sosial yang menurut sifatnya, perilaku menyimpang

dibedakan menjadi dua:

a. Penyimpangan positif

, adalah bentuk penyimpangan yang

mempunyai dampak positif karena mengandung unsur inovatif,

kreatif, dan memperkaya alternatif. Penyimpangan positif

merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial

yang didambakan meskipun cara yang dilakukan nampak

menyimpang dari norma yang berlaku. Misalnya seorang ibu

terpaksa menjadi penarik becak demi menghidupi keluarganya.

b. Penyimpangan negatif

, merupakan bentuk penyimpangan

yang cenderung bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang

dipandang rendah dan berakibat buruk. Misalnya tindakan

kejahatan/kriminal.

Aktivitas Mandiri

Temukan beberapa

contoh perilaku yang

dapat dikategorikan

sebagai bentuk peyim-

pangan sosial, baik di

lingkungan sekolah

maupun masyarakat

luas. Klasifikasikan

bentuk penyimpangan

tersebut dengan alasan

yang tepat. Presentasi-

kan pendapat kalian

dalam diskusi kelas.

Ajang Curah

Pendapat

Mengamen di lampu

merah merupakan

salah satu bentuk

penyimpangan sosial.

Coba diskusikan de-

ngan kelompok kalian

apakah mengamen

termasuk penyimpang-

an positif ataukah

negatif. Apa alasanmu?

Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahan

143

4. Faktor-faktor yang Memengaruhi T erbentuknya

Perilaku Menyimpang

Sebab-sebab terbentuknya perilaku menyimpang antara lain:

a. Keluarga yang broken home

Retaknya hubungan keluarga menyebabkan anggota keluarga

mencari kesenangan di luar rumah karena kebutuhan baik jasmani

maupun rohaninya tidak bisa terpenuhi dalam keluarga. Misalnya

kenakalan remaja yang disebabkan rumah tangga orang tua yang

tidak harmonis.

b. Pelampiasan rasa kecewa

Seseorang yang mengalami kekecewaan sering melampias-

kan kekecewaannya dengan melakukan hal-hal yang menyimpang,

misalnya melampiaskan ke narkoba, berjudi, dan sebagainya.

c. Keinginan untuk dipuji

Kehidupan masyarakat modern cenderung menonjolkan

penampilan fisik sebagai ukuran keberhasilan seseorang. Banyak

orang ingin berpenampilan mewah, akan tetapi tanpa didukung

kemauan bekerja keras. Oleh karena itulah banyak orang sering

memilih jalan pintas dengan melakukan tindak kriminal untuk

memperoleh kekayaan secara cepat demi memenuhi tuntutan

penampilannya. Misalnya pejabat melakukan korupsi untuk

meningkatkan pendapatannya, seseorang melakukan pencurian

atau pun perampokan untuk memperoleh kekayaan.

d. Proses belajar yang menyimpang

Orang yang sering berinteraksi dengan pelaku penyimpangan

sosial akan mudah terpengaruh ikut melakukan penyimpangan

sosial. Misalnya seorang yang menjadi pengguna narkoba karena

terpengaruh dalam pergaulannya dengan pecandu narkoba.

e. Dorongan kebutuhan ekonomi

Karena terdesak masalah ekonomi, seseorang bisa melaku-

kan kejahatan. Misalnya merampok dengan dalih memerlukan uang

untuk biaya hidup, menjadi PSK karena didesak kebutuhan ekonomi,

dan sebagainya.

f. Pengaruh lingkungan dan media massa

Banyak orang melakukan tindakan menyimpang karena

meniru apa yang ia lihat di media massa. Misalnya melakukan

tindakan asusila karena pengaruh tontonan VCD porno.

g. Ketidaksanggupan menyerap norma budaya

Seseorang yang menjalani proses sosialisasi yang tidak

sempurna menyebabkan ia tidak sanggup menjalankan perannya

Aktivitas Mandiri

Tentu kamu pernah

membaca, mendengar,

atau melihat berita

mengenai perilaku

menyimpang Genk

Nero, bukan? Ya,

perilaku sekelompok

remaja putri dari salah

satu SMP di Pati yang

melakukan kekerasan

terhadap yunior dan

siswi lain.

Berdasarkan hal terse-

but coba analisislah

mengapa perilaku Genk

Nero dianggap sebagai

perilaku menyimpang

dan faktor-faktor yang

melatarbelakangi

perilaku tersebut.

Kemudian kemukakan

kiat-kiatmu agar tidak

ikut-ikutan terjerumus

ke dalam perilaku

menyimpang, seperti

yang dilakukan oleh

Genk Nero. Coba ke-

mukakan hasil analisa

dan pendapatmu

tersebut di depan kelas.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

144

sesuai dengan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Misalnya

anak dari keluarga

broken home

yang tumbuh menjadi anak nakal.

h. Adanya ikatan sosial yang be rlainan

Seseorang yang bermasyarakat dengan kelompok-kelompok

akan cenderung mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang

paling ia hargai dan akan lebih senang bergaul dengan kelompoknya

saja daripada dengan kelompok lainnya.Jika kelompok yang ia ikuti

ternyata menyimpang, maka ia pun akan menjadi pelaku penyim-

pangan sosial.

i. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan

menyimpang

Nilai subkebudayaan menyimpang adalah kebudayaan khusus

yang normanya bertentangan dengan norma budaya yang umum.

Misalnya dalam lingkungan kelompok penjudi, berjudi dianggap

sebagai hal yang wajar.

j. Akibat kegagalan dalam pr oses sosialisasi

Proses sosialisasi dikatakan tidak berhasil apabila individu

tersebut tidak mampu mendalami norma-norma masyarakat.

Misalnya jika keluarga tidak berhasil mendidik para anggotanya,

maka yang terjadi adalah penyimpangan perilaku.

k. Sikap mental yang tidak sehat

Adanya sikap mental yang tidak sehat menyebabkan pelaku

menyimpang tidak merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan.

Misalnya yang dialami oleh orang yang menjadi PSK.

5. Teori-teori Penyimpangan Sosial

Teori-teori yang menguraikan tentang penyebab terjadinya

perilaku menyimpang menurut pendapat para ahli sosiologi antara

lain:

a. Teori Pergaulan Berbeda (teori differ ential association),

oleh Edwin H. Sutherland

E. H. Sutherland mengemukakan bahwa penyimpangan

bersumber pada pergaulan yang berbeda. Misalnya menjadi

pemakai narkoba karena bergaul dengan pecandu narkoba.

b. Teori Labelling (pemberian julukan), oleh Edwin M. Lemert

E. M. Lemert mengemukakan bahwa seseorang telah

melakukan penyimpangan pada tahap primer, tetapi masyarakat

kemudian menjuluki sebagai pelaku menyimpang, sehingga pelaku

meneruskan perilaku menyimpangnya dengan alasan kepalang

basah. Misalnya seorang yang baru mencuri pertama kali lalu

masyarakat menjulukinya sebagai pencuri, meskipun ia sebenarnya

Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahan

145

sudah tidak lagi mencuri, akibatnya karena selalu dijuluki pencuri,

maka ia pun terus melakukan penyimpangannya.

c. Teori Fungsi, oleh Emile Durkheim

Emile Durkheim mengemukakan bahwa tercapainya kesa-

daran moral dari semua anggota masyarakat karena faktor

keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial. Ia

menegaskan bahwa kejahatan itu akan selalu ada, sebab orang

yang berwatak jahat pun akan selalu ada. Menurut Emile Durkheim

kejahatan diperlukan agar moralitas dan hukum dapat berkembang

secara normal.

d. Teori Merton, oleh Robert K. Merton

R. K. Merton mengemukakan bahwa perilaku menyimpang

merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu.

Berdasarkan pendapat Robert K. Merton ada 5 (lima) tipe

adaptasi yang termasuk penyimpangan sosial, yaitu ritualisme, re-

bellion, retreatisme, dan inovasi.

1)

Inovasi

, yaitu perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan

masyarakat tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat

(dengan melakukan tindak kriminal).

2)

Ritualisme

, yaitu perilaku seseorang yang telah meninggalkan

tujuan budaya, namun masih tetap berpegang pada cara-cara

yang telah digariskan masyarakat.

3)

Pengunduran/pengasingan diri (retreatisme)

, yaitu mening-

galkan baik tujuan konvensional maupun cara pencapaian yang

konvensional sebagaimana dilakukan oleh para pelaku penyim-

pangan sosial.

4)

Pemberontakan (rebellion)

, yaitu penarikan diri dari tujuan

dan cara-cara konvensional yang disertai upaya untuk melem-

bagakan tujuan dan cara baru.

5)

Konformitas

, yaitu perilaku mengikuti tujuan dan cara yang

ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.

6. Media Pembentukan Perilaku Menyimpang

Terbentuknya perilaku menyimpang karena adanya media

pencetus yang dapat mendorong terbentuknya kepribadian yang

menyimpang tersebut. Adapun media pembentukan perilaku

menyimpang antara lain:

a. Keluarga

Keluarga yang selalu cek-cok dan tidak harmonis menyebab-

kan keluarga gagal dalam mensosialisasikan nilai-nilai yang baik

kepada anak, sehingga pada anak dapat terbentuk perilaku me-

nyimpang.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

146

b. Kelompok bermain

Kelompok bermain dapat memengaruhi terbentuknya

kepribadian seseorang. Pergaulan dengan anak yang suka mem-

bolos dan membuat keonaran akan berpengaruh terhadap teman

lainnya.

c. Media massa

Media massa merupakan media sosialisasi yang dapat

memengaruhi kepribadian seseorang. Banyak pelaku menyimpang

yang disebabkan karena pengaruh media massa, baik dari bacaan

maupun dari tayangan media elektronik.

d. Lingkungan tempat tinggal

Seorang individu yang tinggal di lingkungan kumuh dengan

berbagai bentuk perilaku menyimpang ada dan terjadi di sekitarnya

menyebabkan ia akan tumbuh menjadi orang yang berkepribadian

menyimpang.

B. UPAYA PENCEGAHAN PENYIMP ANGAN SOSIAL

Ada pepatah yang mengatakan bahwa

mencegah lebih baik

daripada mengobati

. Demikian halnya dalam menghadapi begitu

banyaknya kasus penyimpangan sosial yang terjadi di tengah

masyarakat, perlu adanya upaya pencegahan semenjak dini.

Kenyataan menunjukkan bahwa tindakan represif petugas

penertiban kepada para pelaku penyimpangan sosial yang

meresahkan masyarakat ternyata tidak membuat para pelaku

penyimpangan sosial jera. Ibaratnya patah tumbuh hilang berganti,

satu diberantas yang lainnya bermunculan.

1. Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial dalam Keluarga

Keluarga merupakan tempat awal seseorang menyerap nilai-

nlai dan norma-norma sosial. Melalui keluargalah kepribadian

seseorang terbentuk. Segala bentuk perilaku yang dilakukan

seseorang erat kaitannya dengan sikap mental kepribadiannya.

Keluarga sebagai peletak dasar terbentuknya kepribadian seseorang

sangat berperan besar dalam menciptakan suasana yang kondusif

bagi usaha pencegahan terhadap segala bentuk perilaku menyim-

pang. Adapun bentuk-bentuk upaya pencegahan penyimpangan

sosial dalam keluarga antara lain:

a. Melalui penanaman nilai-nilai dan norma agama

Setiap orang tua memiliki tanggung jawab moral untuk

mendidik anak-anaknya sesuai dengan agama dan keyakinan yang

ia anut. Oleh karena itu, orang tua memiliki kewajiban mengarahkan

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

Gambar 8.1

Banyak

koruptor yang ditangkap dan

disidangkan, namun tidak

membuat kasus korupsi

berhenti. Bahkan Indonesia

termasuk negara yang

menduduki peringkat atas

dalam kasus korupsi di dunia.

Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahan

147

anak-anaknya untuk berperilaku sesuai dengan agama yang

dianutnya.

Apabila proses penanaman nilai-nilai dan norma-norma yang

terkandung dalam ajaran agama dapat ditanamkan sejak dini kepada

diri anak-anak, maka ia akan memiliki sikap mental yang kokoh,

sehingga tidak tergiur untuk melakukan perilaku menyimpang

meskipun dalam situasi yang sangat sulit. Sebab salah satu ciri

khas orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa adalah kuat dan tabah menghadapi berbagai cobaan dan tetap

bersandarkan kepada kekuasaan Tuhan dalam bentuk tetap taat

menjalankan perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya.

b. Menciptakan hubungan yang harmonis dalam keluarga

Bagi seorang anak, orang tua adalah sandaran hidupnya.

Sebelum mengenal orang lain, seorang anak memperoleh perhatian

dan kasih sayang dari orang tua. Kebutuhan akan perhatian dan

kasih sayang yang terpenuhi dari keluarga menjadikan anak

merasa betah di rumah dan tidak mencari perhatian dan kesenangan

di luar rumah. Kenakalan remaja tumbuh karena anak merasa

tidak memperoleh perhatian yang cukup dari orang tua, sehingga

ia melakukan apa yang dianggapnya menyenangkan di luar rumah.

c. Keteladanan orang tua

Meskipun belum ada penelitian yang menyatakan bahwa or-

ang tua yang berperilaku menyimpang akan menurunkan anak-

anak yang berperilaku menyimpang pula, namun yang pasti adalah

anak-anak membutuhkan sosok idola bagi pertumbuhan dan

perkembangan dalam hidupnya. Jika dalam keseharian orang tua

menunjukkan perilaku yang menyimpang, misalnya merokok,

meminum minuman keras, berjudi, maka secara tidak sadar anak

telah terbiasa mengalami sosialisasi terhadap subkebudayaan

menyimpang tersebut. Karena kebiasaan merokok dilakukan oleh

orang tuanya, maka anak menganggap bahwa merokok merupakan

perilaku yang wajar dilakukan oleh orang tua, sehingga dalam benak

anak berkembang paham yang keliru bahwa merokok merupakan

salah satu ciri-ciri kedewasaan. Bahkan tidak mustahil karena

banyaknya orang-orang dewasa di sekitarnya yang merokok

membuat anak terpengaruh meskipun orang tua di rumah tidak

merokok. Mengapa demikian?

Meniru hal yang baik bukan sesuatu yang mudah, tetapi meniru

hal-hal yang buruk dan menyimpang bukan hal yang sulit. Maka

orang tua kadangkala terkejut ketika mengetahui bahwa anaknya

di sekolah terlibat tawuran, padahal di rumah dikenal sebagai anak

yang penurut, pendiam, rajin, dan taat beribadah seperti yang

dicontohkan orang tuanya.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

148

2. Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial dalam

Masyarakat

Kalian mungkin pernah melihat tayangan di televisi, saat

seorang pelaku tindak kejahatan diwawancarai, ia mengatakan telah

khilaf melakukan kejahatan karena terpengaruh oleh media massa

yang memuat tentang tindak kejahatan. Demikian pula pengakuan

para pecandu narkoba maupun pelaku kenakalan remaja yang

menjadikan pengaruh lingkungan sebagai kambing hitam penyebab

ia terjerumus.

Bisa saja apa yang diungkapkan pelaku penyimpangan itu

merupakan alibi (alasan) agar ia dibebaskan dari sanksi hukum,

tetapi tidak menutup kemungkinan apa yang diungkapkan itu

merupakan sebuah kebenaran.

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak

terlepas bahkan tergantung pada lingkungan sosialnya. Jika dalam

kehidupan masyarakat, perilaku menyimpang dianggap hal yang

biasa atau wajar, maka akan bermunculanlah pelaku-pelaku

penyimpangan sosial. Untuk membentuk suatu masyarakat yang

teratur, selain dibutuhkan kesadaran dari masing-masing warga,

juga diperlukan adanya kontrol sosial dari masyarakat. Namun

kenyataannya kontrol sosial masyarakat terhadap perilaku-perilaku

menyimpang menunjukkan gejala ke arah yang makin longgar.

Misalnya prostitusi yang merupakan bentuk penyimpangan sosial,

namun kenyataannya masyarakat baru merasa resah dan terganggu

ketika prostitusi mulai menunjukkan aktivitas yang menyolok. Ketika

baru ada sepasang remaja yang menggunakan taman untuk berdua-

duaan tidak ada orang yang mempedulikan, bahkan mungkin

masyarakat merasa itu bukan urusannya. Namun setelah berkem-

bang menjadi buah bibir bahwa taman itu telah terjadi transaksi

para PSK, baru masyarakat ramai-ramai merasa resah.

Oleh karena itu, masyarakat sebagai suatu kesatuan sosial

perlu melakukan upaya pencegahan terhadap penyimpangan sosial

dalam bentuk:

a. Melalui pertemuan dalam lingkup RT para warga saling meng-

ungkapkan perlunya menjaga keteraturan sosial dan melakukan

peringatan jika ada hal-hal yang dianggap menyimpang

b. Menciptakan suasana yang kondusif bagi terbentuknya ke-

teraturan sosial. Misalnya mewadahi kegiatan remaja melalui

kegiatan karang taruna dengan arah dan tujuan yang positif.

c. Memasang peringatan atau ajakan agar warga selalu tetap

menjaga keteraturan sosial, misalnya diberlakukannya aturan

bagi setiap tamu yang bermalam harus melapor ke RT,

pengamen dan pemulung dilarang masuk ke pemukiman, dan

sebagainya.

Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahan

149

d. Peran serta media massa untuk menyiarkan hal-hal yang

seharusnya dilakukan oleh masyarakat dan hal-hal yang se-

harusnya dihindari, karena kadangkala masyarakat menganggap

apa yang dilakukan sudah benar, padahal sebenarnya tidak

demikian.

e. Peran serta kaum pemuka agama untuk menanamkan

kesadaran kepada para pengikutnya agar menjalankan ajaran

sesuai dengan nilai dan norma agama dalam kehidupan sehari-

hari. Dengan demikian, setiap pengikutnya dengan penuh

kesadaran mampu membedakan mana yang baik dan buruk,

mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindari.

Jangan sampai agama justru dikorbankan sebagai kedok untuk

menyembunyikan penyimpangan sosial yang telah dilakukan.

f. Peran serta sekolah sebagai institusi pendidikan untuk mene-

rapkan tata tertib dilengkapi sanksi dan tindakan tegas bagi

siswa yang melanggarnya.

Aktivitas Mandiri

Untuk menambah

pemahaman kalian,

lakukan pengamatan

terhadap pola

kehidupan di daerah

pemukiman kalian.

Aktivitas apakah yang

menurut kalian mendu-

kung terbentuknya

keteraturan sosial dan

aktivitas apakah yang

menurut kalian mendu-

kung terbentuknya

penyimpangan sosial?

Apa alasan kalian?

Kemukakan pendapat

kalian dalam diskusi

kelas.

™

Penyimpangan sosial adalah segala

bentuk sikap perilaku seseorang atau

sekelompok orang yang tidak sesuai

dengan nilai-nilai dan norma-norma

sosial pada umumnya.

™

Penyimpangan sosial merupakan peri-

laku yang mengganggu terbentuknya

keteraturan sosial.

™

Penyimpangan primer adalah penyim-

pangan sosial yang bersifat temporer

atau sementara dan hanya menguasai

sebagian kecil kehidupan seseorang.

™

Penyimpangan sekunder adalah per-

buatan yang dilakukan secara khas

memerlihatkan perilaku menyimpang

dan secara umum dikenal sebagai

orang yang menyimpang, karena sering

melakukan tindakan yang meresahkan

orang lain.

™

Penyimpangan kelompok merupakan

penyimpangan yang dilakukan secara

kolektif dengan cara melakukan kegiatan

yang menyimpang dari norma masya-

rakat yang berlaku.

™

Penyimpangan individu merupakan

bentuk penyimpangan yang dilakukan

oleh seseorang dengan melakukan

tindakan-tindakan yang tidak sesuai

norma-norma yang telah mapan dan

nyata-nyata menolak norma tersebut.

™

Penyimpangan positif adalah bentuk

penyimpangan yang mempunyai dam-

pak positif karena mengandung unsur

inovatif, kreatif, dan memperkaya

alternatif.

™

Penyimpangan negatif merupakan

bentuk penyimpangan yang cenderung

bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang

dipandang rendah dan berakibat buruk.

™

Penyimpangan sosial dapat terjadi

karena berbagai faktor penyebab, bisa

berasal dari diri sendiri dan bisa karena

pengaruh dari luar.

Rangkuman

Galeri Pengetahuan Sosial 2

150

Dengan mempelajari Penyimpangan Sosial

dan Upaya Pencegahannya kita menjadi

makin tahu bahwa peran keluarga dan

masyarakat sangat besar dalam mencegah

munculnya penyimpangan sosial.

Keluarga merupakan lingkungan pertama

dan utama bagi seorang anak untuk belajar

dan bersosialisasi. Melalui keluarga anak

mulai diperkenalkan dengan nilai dan

norma yang harus dipatuhinya.

Adapun masyarakat berperan sebagai

kontrol sosial bagi perilaku-perilaku

individu di dalamnya. Alat kontrol sosial

yang digunakan masyarakat adalah nilai dan

norma.

Dengan nilai dan norma, masyarakat dapat

menilai apakah perbuatan seorang individu

itu baik atau buruk, pantas atau tidak

pantas. Bahkan dengan nilai dan norma

masyarakat juga bisa menjatuhkan sanksi

bagi yang melanggarnya.

Maka dari itu, sebagai individu yang

merupakan bagian dari keluarga dan

masyarakat, hendaknya kita mematuhi

segala nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat, agar kita tidak dianggap sebagai

pribadi yang menyimpang. Sudahkah kalian

berbuat demikian? Jika sudah, kembangkan

dan tingkatkanlah terus. Namun jika belum,

mulailah dari sekarang.

Petikan Ilmu

(Refleksi Diri)

Ayo Belajar

Aspek: Kognitif

Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.

A. Ayo, pilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi

Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahannya, untuk

mengevaluasi daya serap materimu.

a. homoseksual

c. lesbianisme

b. aborsi

d. al

koholisme

3. Penyimpangan sosial bersifat ....

a. adaptif

c. kondusif

b. kompulsif

d. kompetitif

4. Salah satu contoh penyimpangan da-

lam bentuk konsumsi yang berlebihan

adalah ....

1. Berikut yang menunjukkan penyim-

pangan dalam bentuk gaya hidup lain

dari biasanya adalah ....

a. hidup bersama di luar nikah

b. penjudi profesional

c. penodongan

d. homoseksual

2. Berikut ini menunjukkan salah satu

bentuk penyimpangan sosial yang

tergolong dalam tindakan kejahatan

atau kriminal adalah ....

™

Para ahli sosiologi banyak mengungkap-

kan tentang teori penyimpangan sosial

yang berisi tentang penyebab perilaku

menyimpang, antara lain dikemukakan

oleh Edwin M. Lemert, Emile

Durkheim, dan Robert K. Merton.

™

Cara paling tepat untuk mengatasi

penyimpangan sosial adalah melakukan

tindakan pencegahan atau preventif

yang dilakukan oleh keluarga maupun

masyarakat.

Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahan

151

8. Dengan alasan demi solidaritas

kelompok, seorang anak ikut-ikutan

membolos sekolah. Penyimpangan

sosial ini disebabkan oleh faktor ....

a. kebutuhan kelompok

b. disorganisasi keluarga

c. pemenuhan tujuan kelompok sosial

d. teman bermain

9. Melakukan penyimpangan setelah

mempelajari dari pelaku menyimpang

merupakan bentuk penyimpangan

yang terjadi karena ....

a. faktor konformitas

b. situsi dan kondisi

c. hubungan diferensiasi

d. interaksi ritualisme

10. Di sekolah siswa diajarkan untuk

sopan santun dan disiplin, sementara

di rumah orang tua tidak memerha-

tikan masalah sopan santun maupun

kedisiplinan. Kondisi ini menunjukkan

bentuk ....

a. proses pembelajaran yang salah

arah

b. proses sosialisasi tidak sempurna

c. suasana keluarga yang tidak men-

dukung

d. sosialisasi nilai subkebudayaan

menyimpang

a. melakukan perzinahan

b. ancaman disertai perampasan

c. pembunuhan berantai

d. kecanduan narkotika

5. Perilaku menyimpang yang dilakukan

beberapa individu bisa menjadi awal

terbentuknya ....

a. komunitas baru

b. pola perilaku khas

c. norma baru

d. percampuran kebudayaan

6. Di lingkungan masyarakat yang

sebagian besar warganya suka berjudi,

maka perjudian dianggap bukan

merupakan bentuk penyimpangan. Hal

ini merupakan contoh pola kehidupan

....

a. tidak sempurna

b. minoritas

c. subkebudayaan menyimpang

d. dominan

7. Perilaku menyimpang dapat terjadi

karena kondisi keluarga yang tidak

harmonis. Hal ini merupakan bentuk

penyimpangan sosial yang disebabkan

oleh ....

a. sosialisasi tidak sempurna

b. sosialisasi subkebudayaan menyim-

pang

c. pergaulan yang salah

d. rendahnya kesadaran diri

B. Ayo, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai

materi Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahannya.

4. Sebutkan media pembentukan penyim-

pangan sosial.

5. Upaya apakah yang dapat dilakukan

keluarga untuk mencegah terjadinya

penyim-pangan sosial?

1. Bagaimanakah seseorang dikatakan

berperilaku menyimpang?

2. Bagaimanakah ciri-ciri penyimpangan

primer?

3. Apakah yang dimaksud dengan ri-

tualisme?

Galeri Pengetahuan Sosial 2

152

Lakukan kegiatan-kegiatan berikut dengan sungguh-sungguh

a. Coba tuliskan bentuk-bentuk penyimpangan sosial sebagai

akibat adanya globalisasi yang terjadi di lingkungan sekitarmu.

b. Analisalah peran keluarga dan masyarakat untuk mence-

gahnya.

c. Kerjakan di buku tugasmu.

Selamat mengerjakan dan semoga terhindar di perilaku-

perilaku penyimpangan sosial.

Uji Unjuk Kerja

Aspek: Psikomotorik

Perhatikan dan pahami artikel berikut berkaitan dengan

perilaku menyimpang.

Sikap Sosial

Aspek: Afektif

4 Pejudi Digerebek

Peringatan berulang kali tak digu-

bris, hukum yang bertindak. Inilah yang

dialami empat war ga Sragen yang

ditangkap karena hobi berjudi. Aktivitas

mereka telah mer esahkan masyarakat

sekitar, sehingga kemarin mer eka

ditangkap dan dijebloskan ke tahanan

Polsek Sragen.

Penggrebekan berawal saat para

pejudi itu nekat menggelar judi di salah

satu rumah war ga. Warga sekitar lokasi

telah melayangkan teguran supaya

mereka tidak bermain judi. Namun

rupanya peringatan itu tidak diindah-

kan. Tanpa dikomando, war ga setempat

langsung melaporkan perjudian itu ke

Polsek Sambungmacan, Sragen.

Sumber:

Radar Solo,

20 Februari 2008

Berdasarkan artikel di atas, coba kerjakan pertanyaan-

pertanyaan berikut sesuai sikapmu di buku tugasmu.

1. Apa yang kalian lakukan jika di lingkungan sekitar kalian ada

perjudian?

2. Menurutmu usaha preventif seperti apakah untuk mencegah

timbulnya perilaku menyimpang berupa perjudian?

3. Menurut kalian, apa peran yang dapat dilakukan pelajar untuk

mencegah perjudian?

Selamat mengerjakan dan semoga menjadi pribadi yang

jauh dari perilaku menyimpang.